Terjebak Dunia Nostalgia, Membuka Dunia Masa Depan

Terjebak Dunia Nostalgia, Membuka Dunia Masa Depan
Perkembangan bisnis di Indonesia dapat dikatakan berjalanan lambat jika dibandingkan dengan negara – negara tetangga lainnya, kita ambil contoh saja Singapura, Malaysia, bahkan Cina yang saat ini dapat menyaingi Amerika. Hal tersebut bisa terjadi karena kecenderungan masyarakat Indonesia masih nyaman sebagai konsumen, terutama konsumen produk – produk luar negeri. Bahkan citra yang timbul dimasyarakat sangat miris jika diresapi sampai keluar pepatah “bangga menggunakan produk luar negeri”

Beberapa hari yang lalu saya iseng – iseng melihat iklan jadul era 80’an akhir dan 90’an, saya merasa masuk ke dalam dimensi nostalgia. Ada beberapa iklan yang membuat saya bangga, bahkan didalam iklan tersebut dengan jelas dan mantap menyebutkan “produk kualitas Eksport”. Perubahan tagline sebuah perusahaan tentu saja mempengaruhi pula pergeseran budaya, atau karena perubahan budaya tersebut maka perusahaan terpaksa merubah taglinenya menjadi “kualitas terjamin karena kualitas Import”

Tagline itulah yang mengusik saya  kali ini menulis blog setelah sekian lama sempat vakum karena kesibukan offline.

Mari kita telaah problem yang ada di Indonesia sehingga masyarakat Indonesia enggan menjadi Enterpreneur
  1. Kurangnya bekal ilmu dari SDM
  2. Kekurangan modal untuk melakukan usaha
  3.  Regulasi dan perijinan yang berbelit belit dari instansi – instansi terkait
  4. Bantuan dari yang lebih senior (pemerintah atau swasta) membantu dalam hal promosi
Beberapa problem tersebut tentu saja dapat mengurangi semangat masyarakat Indonesia untuk berwirausaha. Namun itu dulu, untuk kalangan muda seperti kita dapat menghandlenya, karena kita mempunyai bekal ilmu yang lebih daripada senior – senior kita. Salah satunya adalah Internet.

Ya, saya yakin dengan perkembangan dunia teknologi dan informasi di era digital seperti ini dapat membantu kita dalam membuka bisnis kita sendiri. Bisnis kecil dapat mendunia karena penyebaran informasi sangat cepat ketika kita mengupload produk kita di dunia Internet. Banyak diantara kita yang sudah memulai bisnis kecil – kecilan entah itu custom case handphone, custom baju, sepatu boots, bahkan makanan instan hasil home industri yang dapat berjalan lancar dengan adanya dunia digital seperti sekarang ini.

Kita bandingkan saja kualitas produk yang dihasilkan anak dalam negeri dengan negara lain, kita ambil contoh custom case handphone, dari segi bahan baku misal case blank kita masih import dari negara lain, saya rasa tidak begitu masalah tapi alangkah bagusnya kalau anak dalam negeri ada yang mulai melihat peluang ini dengan membuka pabrik pembuatan macam – macam jenis case . Dari segi desain, banyak lulusan Sarjana Desain Komunikasi Visual atau diantara kita yang belajar secara otodidak dalam bidang grafis, mempunyai kualitas desain yang mengagumkan. Jadi untuk saat ini kita bisa import barang case blanknya (di Indonesia setau saya belum ada pabriknya) lalu kita naikan nilai jual case blank tersebut dengan menambahkan desain grafis yang apik, sehingga nilai dari case itupun akan naik hingga 200% dari case blank. Peluang yang menarik bukan ?

Ini momentum bagi kita sebagai generasi muda untuk memulai bisnis kita sendiri sejak sekarang, terlebih lagi dengan dibukanya gerbang MEA dapat menambah omset kita, tapi jika kita tidak waspada dan semakin terlena dengan produk – produk negara lain maka alhasil kita akan lebih lama lagi dijajah menjadi konsumen produk negara lain.


0 comments "Terjebak Dunia Nostalgia, Membuka Dunia Masa Depan", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment

- Berkomentarlah dengan bijak dan sesuai Topik
- Berkomentarlah menggunakan Bahasa Indonesia yang Baku
- Dilarang Berkomentar yang menyinggung soal SARA dan Porno
- Admin berhak tidak menampilkan komentar Anda jika melanggar Peraturan

Jika Anda merasa Artikel ini bermanfaat silahkan membagikan melalui share Social Media yang telah Admin sediakan.

Terimakasih